Kamis, 12 Mei 2016

SEDIKIT MENGULAS " APA ITU BUAH HONJE "Tidak yakin
Honje berwarna kemerahan seperti jenis tanaman hias pisang-pisangan. Jika batangnya sudah tua, bentuk tanamannya mirip jahe atau lengkuas, dengan tinggi mencapai 5m.
Batang-batang semu bulat gilig, membesar di pangkalnya; tumbuh tegak dan banyak, berdekat-dekatan, membentuk rumpun jarang, keluar dari rimpang yang menjalar di bawah tanah. Rimpangnya tebal, berwarna krem, kemerah-jambuan ketika masih muda. Daun 15-30 helai tersusun dalam dua baris, berseling, di batang semu; helaian daun jorong lonjong, 20-90 cm × 10-20 cm, dengan pangkal membulat atau bentuk jantung, tepi bergelombang, dan ujung meruncing pendek, gundul namun dengan bintik-bintik halus dan rapat, hijau mengkilap, sering dengan sisi bawah yang keunguan ketika muda.
 
Kecombrang baru mekar
Bunga dalam karangan berbentuk gasing, bertangkai panjang 0,5-2,5 m × 1,5-2,5 cm, dengan daun pelindung bentuk jorong, 7-18 cm × 1-7 cm, merah jambu hingga merah terang, berdaging, melengkung membalik jika mekar. Kelopak bentuk tabung, panjang 3-3,5 cm, bertaju 3, terbelah. Mahkota bentuk tabung, merah jambu, hingga 4 cm. Labellum serupa sudip, sekitar 4 cm panjangnya, merah terang dengan tepian putih atau kuning.
Buah berjejalan dalam bongkol hampir bulat berdiameter 10-20 cm; masing-masing butir 2-2,5 cm besarnya, berambut halus pendek di luarnya, hijau dan menjadi merah ketika masak. Berbiji banyak, coklat kehitaman, diselubungi salut biji (arilus) putih bening atau kemerahan yang berasa masam.
Kecombrang atau bunga honje terutama dijadikan bahan campuran atau bumbu penyedap berbagai macam masakan di Nusantara. Kuntum bunga ini sering dijadikan lalap atau direbus lalu dimakan bersama sambal di Jawa Barat. Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bagian dari pecel di daerah Banyumas. Di Pekalongan, kecombrang yang diiris halus dijadikan campuran pembuatan megana, sejenis urap berbahan dasar nangka muda. Di Malayasia dan Singapura, kecombrang menjadi unsur penting dalam masakan laksa.
Di Tanah Karo, buah honje muda disebut asam cekala. Kuncup bunga serta "polong"nya menjadi bagian pokok dari sayur asam Karo; juga menjadi peredam bau amis sewaktu memasak ikan. Masakan Batak populer, arsik ikan mas, juga menggunakan asam cekala ini. Di Palabuhanratu, buah dan bagian dalam pucuk honje sering digunakan sebagai campuran sambal untuk menikmati ikan laut bakar.
Di Sulawesi Selatan, tanaman dan buah honje disebut sebagai "Patikala" sebagai bumbu masakan untuk ikan kuah kuning atau Pallu Mara dan juga masakan Kapurung di daerah Luwu dan bumbu berbagai jenis sayuran semacam urap. Tunas tanaman ini dipercaya menyembuhkan penyakit panas dalam dengan cara dipanggang / dibakar lalu dikonsumsi isinya.
Honje juga dapat dimanfaatkan sebagai sabun dengan dua cara: menggosokkan langsung batang semu honje ke tubuh dan wajah atau dengan mememarkan pelepah daun honje hingga keluar busa yang harum yang dapat langsung digunakan sebagai sabun. Tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai obat untuk penyakit yang berhubungan dengan kulit, termasuk campak.[1]
Kecombrang
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi 0 kJ (0 kcal)
Karbohidrat 4.4 g
- Serat pangan 1.2 g
Lemak 1.0 g
Protein 1.3 g
Air 91 g
Kalsium 32 mg (3%)
Besi 4 mg (32%)
Magnesium 27 mg (7%)
Fosfor 30 mg (4%)
Kalium 541 mg (12%)
Zink 0.1 mg (1%)
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.
Dari rimpangnya, orang-orang Sunda memperoleh bahan pewarna kuning. Pelepah daun yang menyatu menjadi batang semu, pada masa lalu juga dimanfaatkan sebagai bahan anyam-anyaman; yaitu setelah diolah melalui pengeringan dan perendaman beberapa kali selama beberapa hari. Batang semu juga merupakan bahan dasar kertas yang cukup baik.
Di daerah pangandaran sendiri kini buah combrang atau orang daerah sana menyebut buah honje bisa dibuat menjadi minuman herbal yang banyak manfaat untuk kesehatan,dahulu buah combrang ini tidak banyak orang tau bahwa selain digunakan untuk pelengkap dalam membuat masakan lodeh buah honje tersebut juga dapat dijadikan minuman yang bernilai ekonomis,sehingga petani di daerah pangandaran sana sedang membudidayakan tanaman tersebut mengingat buah honje yang di pakai bahan dasar untuk membuat minuman tersebut sangatlah langka,tumbuhnya pun di pedalaman hutan yang relatif suhunya yang sangat lembab,maka orang pangandaran memberi buah tersebut adalah buah honje laka,yang di maksud laka itu kata lain dari langka atau bahasa nasional nya jalang atau langka.
Nah saya sendiri sebagai orang asli dari daerah pangandaran tepatnya dari daerah cijulang kalo di tempuh dari pantai pangandaran saya masih ke sebelah selatan lagi sekitar 30 menit jaraknya,saya sendiri mempunyai pemikiran bagai mana minuman asal dari daerah saya bisa menembus konsumen nasional,saya membuat sendiri minuman ini dengan sekala home industri,minuman ini sendiri selain mempunyai aroma yang khas dan rasa yang unik di dalamnya banyak terkandung banyak sekali manfaat kesehatan yang akan di dapat oleh tubuh kita,untuk anda yang penasaran dengan rasa dan khasiatnya bisa langsung memesan kepada saya,untuk harga perbotolnya sangat terjangkau hanya Rp 15000 saja,saya siap untuk memenuhi pengiriman kesemua daerah.
untuk info pemesanan bisa hub kontak berikut:
+6285723516803
Label dan Nama produk


produk







2 komentar: